Kamis, 08 Desember 2022

Asal Usul Amber Alert - Kasus Amber Hagerman



Sistem Amber Alert telah menyelamatkan lebih dari 1000 anak dari penculikan. Namun siapa sangka sebuah kejadian tragis menjadi penyebab diciptakannya sistem ini. Bagaimana kisahnya?

Poster - Sumber : MyHighPlains


Saat itu, pada tanggal 13 Januari 1996 adalah musim dingin yg cukup hangat di Arlington, Texas. Jika biasanya negara lain sangat dingin karena es dan salju yg tebal, Texas diberkahi dengan sinar matahari yg membuat cuaca tidak terlalu menggigil. Saat itu, Donna Whitson bermaksud mengunjungi kakek-nenek kedua anaknya, Jimmy dan Glenda Whitson. Donna menurunkan dua anaknya dari mobil. Amber Hagerman berusia 9 tahun, dan adik laki-lakinya, Ricky, yg berusia lima tahun. Hari itu sangat menyenangkan, anak-anak makan Burger King di taman rumah kakek-neneknya.

Amber Hagerman lahir pada tahun 1987. Dia mengikuti organisasi pramuka di sekolahnya. Dia menyukai warna pink dan kupu-kupu. Sementara keluarganya berjuang dalam hal finansial, anak-anak dibesarkan dengan penuh kasih sayang. Hari itu, Amber memakai baju warna pink favoritnya bertuliskan "Camp Heart", celana merah muda, dan sepatu suede warna coklat.

Amber Hagerman Source: Allthatinteresting


Amber sedang menikmati bermain sepeda bersama adik laki-lakinya di sekitar rumah kakek-neneknya. Sekitar pukul 3 sore, kedua kakak-beradik itu bertanya apakah mereka bisa pergi jalan-jalan.Mereka diizinkan pergi oleh neneknya dengan syarat tidak pergi lebih jauh dari satu blok dari rumah. Amber dan adiknya menaiki sepeda. Mereka mengabaikan pesan neneknya dan pergi ke sebuah toko kelontong bernama Winn-Dixie yg berjarak kurang lebih dua blok dari rumah neneknya.

Banyak anak-anak lokal sering bermain di tempat itu. Karena terletak di area perumahan dan pertokoan, membuat mereka merasa aman bermain disana.  Amber dan Ricky bermain selama beberapa saat, sebelum kemudian Ricky menjadi cemas karena telah pergi terlalu jauh dari rumah. Ricky dengan enggan pulang ke rumah neneknya seorang diri meninggalkan kakaknya yg masih asyik bermain.

Beberapa menit kemudian, seorang pria dengan truk pickup berwarna hitam atau biru tua keluar dan menarik Amber dari sepedanya, mendorongnya kedalam sebuah taksi. Amber menjerit dan berusaha melawan, namun tenaganya tidak bisa melawan penculiknya. Mobil itu melaju dengan kecepatan tinggi ke arah barat di East Abram Street. Satu-satunya saksi yg menyaksikan penculikan itu adalah seorang veteran Angkatan Laut AS berusia sekitar 78 tahun bernama Jimmie Kevil. Jimmie melihat kejadian itu dari belakang halaman rumahnya. Jimmie segera menelpon polisi.

Saksi Jimmie Kevil menggambarkan penculik itu berkulit putih atau Hispanik, tingginya tidak sampai 6 kaki, berusia antara 25 sampai 40 tahun dan bertubuh sedang. 

Sementara itu, Ricky sudah sampai ke rumah, dan ketika ditanya kemana kakaknya, Ricky disuruh kembali untuk menjemput Amber. Namun Ricky terlambat. Dengan panik Ricky bergegas pulang dan memberi tahu kakek, nenek dan ibunya kalau kakaknya sudah tidak ada. Kakek Ricky, Jimmy Whitson melompat ke mobilnya dan segera mengemudi ke Winn-Dixie. Mereka sudah merasakan bahwa sesuatu yg buruk sudah terjadi. Saat Jimmy tiba di lokasi, dia menemui seorang petugas polisi sudah berada disana. Rupanya polisi itu yg dipanggil oleh saksi Jimmie Kevil.

Amber menghilang. Satu-satunya jejak yg dia tinggalkan adalah sebuah sepeda berwarna merah jambu yg tergeletak di tanah. Polisi, keluarga dan sukarelawan mati-matian mencari gadis kecil itu di sekitar lokasi, dengan lebih dari 50 petugas dan agen FBI yg dilibatkan. Namun tidak ada hasil. Balon merah muda dan pita menghiasi pohon, mobil dan troroar untuk menunjukkan dukungan masyarakat pada keluarga Amber. Seluruh kejadian penculikan itu terjadi hanya delapan menit sejak Ricky meninggalkan Amber sendirian di tempat parkir.

Sepeda Amber Source:Kags TV


***

Lima hari sejak Amber diculik, seorang penjaga anjing menemukan tubuh seorang anak perempuan di belakang Apartemen Forest Hills, empat mil jauhnya dari Winn-Dixie, tempat terakhir Amber terlihat. Ternyata itu adalah tubuh Amber. Ia ditemukan dalam keadaan yg menyedihkan.

Amber ditemukan tanpa busana kecuali satu kaus kaki. Hasil otopsi meyatakan, gadis kecil itu dibiarkan hidup dan menjadi tahanan selama dua hari sejak ia diculik. Selama dua hari itu, diduga ia telah menerima pelecehan seksual berulang kali dan dipukuli. Namun pada akhirnya, sang penculik menggorok leher Amber dan membuang mayatnya. Polisi percaya badai yg terjadi baru-baru ini telah menghanyutkan tubuh Amber ke sungai. Penjaga apartemen sekitar tidak melihat sesuatu yg mencurigakan sebelum cuaca buruk terjadi beberapa jam sebelumnya.

Lokasi Amber ditemukan Source: Missingkids.org

Pada 20 Januari, Amber disemayamkan di First United Methodist Church di Arlington. Peti matinya yg berwarna biru dikelilingi olah bunga berwana merah muda. Dia dimakamkan dalam balutan gaun satin merah muda dan memeluk boneka beruang.Ribuan orang memenuhi pemakaman Amber. Bahkan Presiden saat itu, Bill Clinton menelepon orang tua Amber untuk menyampaikan bela sungkawa.

Mike Simonds, polisi yg bertanggung jawab atas kasus Amber menjelaskan kesulitan yg ia dan rekannya di PD Arlington dalam menangani kasus ini. Saat itu terjadi badai besar, dan Amber berada di air yg mengalir di dasar sungai, yg menyebabkan polisi kesulitan dalam menemukan jejak-jejak pelaku di tubuh Amber. 

Ada lebih dari 8000 tip selama berjalannya kasus ini, dan hadian sebesar 75.000 dollar di siapkan untuk siapapun yg memiliki informasi tentang sang pembunuh. Namun, informasi yg diketahui hanyalah ditemukannya beberapa serat di tubuh Amber dan beberapa DNA. Namun sampai saat ini pelaku tidak pernah ditemukan.

***

Meskipun tidak pernah ada orang yg ditangkap atas pembunuhan Amber, FBI merilis profil pelaku pada 1996. Pelaku digambarkan sebagai penyerang oportunis yg menculik Amber saat ia sedang sendirian dan rentan. Ia melakukan hal tersebut kemungkinan dipicu oleh insiden pribadi yg membuatnya stress, seperti perceraian atau kehilangan pekerjaan.

Sang pembunuh pasti adalah orang lokal Arlington dan mengetahui lanskap dan tata letak kota. Ia kemungkinan besar memiliki catatan kriminal sebelumnya dan mungkin memiliki kejahatan lain terhadap anak-anak. Pelaku pasti tinggal sendirian.

Perbandingan terhadap profil kriminal tersebut memunculkan beberapa nama seperti Ricky Franks dan Terapon Adhanhn.

Pada tanggal 26 Maret 1999, sekitar pukul 17.30, Opal Jo Jennings diculik dari luar rumah neneknya di Saginaw, sebuah kota kecil di Tarrant County, Texas. Penculik digambarkan berkulit putuh dan berusia sekitar 45 tahun. Pelaku melemparkan Opal Jo ke dalam mobil sambil berteriak. Opal berambut gelap dengan potongan rambut yg mirip dengan Amber Hagerman. Opal juga saat itu mengenakan sepatu tenis merah muda.

Pada bulan Agustus 1999, tersangka pedofil Richard Lee "Ricky" Franks didakwa melakukan penculikan dan kekerasan seksual pada anak setelah mengakui penculikan terhadap Opal Jo. Frank mencoba meyakinkan polisi bahwa gadis kecil itu dengan sukarela ikut dengannya dan melakukan hubungan seksual. Pada tahun 2003, sisa-sisa kerangka Opal Jo ditemukan oleh dua penunggang kuda di lapangan barat laut Fort Worth, sekitar 10 mil dari Saginaw. Tes DNA mengkonfirmasi bahwa tubuh itu adalah Opal Jo dan ia meninggal karena trauma di kepala. Meskipun memiliki kemiripan dengan kasus Amber, namun ada perbedaan yg signifikan.

Sedangkan Terapon Adhnahn, ia pernah dihukum karena melakukan pemerkosaan dan inses pada tahun 1990. Dia kemudian didakwa atas pemerkosaan dan penculikan Sabrina Rasmussen, 11 tahun, di dekat Fort Lewis. Pada 2008, Terapon menculik, memperkosa dan membunuh Zina Linnik, 12 tahun, di Tacoma. Polisi di Washington menemukan kesamaan antara kasus Sabrina Rasmussen, Zina Linnik dan Amber Hagerman. Pada tahun 1996, ibu dan adik Terapon tinggal di Fort Worth, namun tidak ada bukti langsung yg mengaitkannya dengan kasus-kasus itu. Terapon Adhahn adalah orang Thailand. Dan karena itu tampaknya tidak sesuai dengan deskripsi penculik Amber yg pria Kaukasia atau Hispanik. Namun perlu di catat penglihatan saksi Jimmie Kevil bisa saja kabur karena usia yg sudah tua

Satu lagi penjahat yg mungkin terkait dengan kasus Amber. Salah satu pria yg terkait dengan Texas Killing Fields yg terkenal, William Lewis Reece. Kawasan ini berbatasan dengan Ladang Minyak Calder, dan telah dimanfaatkan sejak awal tahun 70-an sebagai tempat pembuangan mayat korban para pembunuh berantai. Tiga puluh mayat ditemukan di tempat itu, dan banyak wanita dan anak perempuan menghilang dari daerah setempat. Walaupun William Reece tidak mungkin membunuh Amber karena ia sedang dipenjara pada saat itu.

Pada tanggal 20 April 1997, tubuh Laura Smither, 12 tahun, ditemukan di kolam retensi di ladang. Laura telah menghilang selama 17 hari setelah keluar untuk jogging di pagi hari. Tubuhnya ditemukan tanpa busana, selain kaus kaki putih yg diyakini telah hanyut di kolam itu setelah hujan yg lebat. Ada kemiripan pada fisik dasar Laura dan Amber. Selain itu keduanya diculik di siang bolong.

William Reece yg telah menjalani delapan tahun dari hukuman 28 tahun karena pemerkosaan di Oklahoma, ditangkap sebulan kemudian atas penculikan dan percobaan pembunuhan terhadap Sandra Sepo, 19 tahun. Setelah diinvestigasi, ternyata DNA William Reece cocok dengan pembunuh Tiffany Johnston, 19 tahun, pada tahun 1997. Setelah itu ia mengaku pembunuhan terhadap Jessica Cain dan Kelli Cox. Diyakini, ia adalah pelaku pembunuhan terhadap Laura Smither, walaupun belakangan ia menyangkalnya.

***

Amber Alarm

Pembunuh Amber Hagerman sampai saat ini masih buron. Ada kemungkinan ia melakuakn kejahatan yg sama. Walaupun kasus ini tragis, namun ada satu hal positif dari kasus ini, yaitu terciptanya sistem Amber Alert.

Setelah Amber dimakamkan, tidak lama kemudian seorang terapi pijat bernama Diane Simone, menelpon stasiun radio lokal dan menyampaikan sebuah ide. Jika media lokal bisa mengeluarkan peringatan cuaca yg bisa menganggu siaran televisi dan radio, mengapa mereka tidak melakukan hal yg sama untuk anak-anak yg diculik? Ide tersebut mendapatkan banyak dukungan dan penyiar di seluruh area Dallas-Fort Worth bermitra dengan departemen kepolisian setempat untuk membuat sistem awal. Kemudian pada tahun 1996, sistem peringatan America's Missing : Broadcast Emergency Response, atau yg lebih dikenal sebagau Amber Alert berlaku secara nasional. Pada tahun 1998, Rae-Leigh Bardbury, bayi berusia 8 minggu dari Arlington menjadi anak pertama yg diselamatkan oleh sistem Amber Alert. Dia ditemukan 90 menit kemudian, berkat peringatan yg inovatif. Lebih dari 1000 anak berhasil diselamatkan dengan sistem ini. Pada tahun 2015, Facebook mengumumkan akan bermitra dengan National Center for Missing and Exploited Children untuk memasukkan Amber Alert ke setiap umpan berita dan rangkaian notifikasi Facebook, yg membawa sistem Amber Alert ke era sosial media.

Walaupun sistem Amber Alert telah berhasil menyelamatkan banyak anak, namun pelaku pembunuhan Amber Hagerman masih menjadi misteri sampai saat ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar